Ukraina dan Amerika Serikat Capai Kesepakatan Mulai Produksi Senjata

- 23 September 2023, 02:00 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. /REUTERS/Kevin Lamarque/

WARTA TIDORE - Presiden Volodymyr Zelenskiy mengumumkan pada Jumat, 22 September 2023, bahwa Ukraina dan Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan untuk memulai produksi senjata bersama, yang memungkinkan Ukraina untuk memproduksi sistem pertahanan udara sendiri.

Zelenskiy menjelaskan bahwa perjanjian jangka panjang ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan basis industri di Ukraina, yang telah mengalami kerusakan ekonomi akibat invasi dan perang Rusia.

Upaya peningkatan produksi senjata dalam negeri oleh Ukraina menjadi penting karena permintaan senjata dan amunisi yang tinggi untuk menghadapi serangan Rusia selama 19 bulan terakhir. Serangan udara Rusia telah menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa di Ukraina.

Ukraina sangat bergantung pada dukungan militer dari negara-negara Barat. Untuk mengurangi ketergantungannya, pemerintah Ukraina telah melakukan reformasi di sektor pertahanan dalam negeri untuk meningkatkan kemampuan produsen senjata lokal dan pasokan ke lini depan.

Zelenskiy juga mengumumkan bahwa Ukraina akan menjadi tuan rumah forum produksi senjata internasional yang mengundang perusahaan-perusahaan dari lebih dari 20 negara.

Selain itu, pemerintah Ukraina telah mendorong reformasi di perusahaan produsen senjata utamanya, Ukroboronprom, untuk meningkatkan transparansi, kapasitas produksi, dan kerjasama dengan produsen senjata Barat.

Ukraina telah menyetujui proyek bersama dengan produsen Eropa Tengah untuk meningkatkan tank dan kendaraan lainnya, serta mengembangkan produksi drone dan rudal. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah