Menteri Pertahanan Korea Selatan: Korea Utara Mungkin Menjual Rudal Baru ke Rusia

- 11 Januari 2024, 07:49 WIB
Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, tempat pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah Amur timur jauh, Rusia, pada tanggal 13 September 2023.
Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, tempat pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah Amur timur jauh, Rusia, pada tanggal 13 September 2023. /Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via REUTERS/

WARTA TIDORE - Menteri Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan, Korea Utara kemungkinan bersedia menyediakan jenis rudal baru untuk Rusia dan mungkin akan melakukan uji senjata tambahan untuk meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan umum di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

“Korea Utara, yang membutuhkan pendapatan, secara aktif menjual senjata baru yang diminati oleh Rusia,” ungkap Menteri Pertahanan Shin Won-sik, dikutip dari Reuters pada Rabu, 10 Januari 2024.

Shin merujuk pada kunjungan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, minggu ini ke pabrik amunisi, di mana Kim memeriksa rudal balistik jarak dekat yang baru-baru ini dikembangkan dan dapat membawa senjata nuklir taktis.

Dengan Korea Utara sebelumnya menyatakan niatnya untuk mengerahkan rudal-rudal ini ke pasukan garis depan, Shin menyatakan kemungkinan bahwa setidaknya sebagian dari rudal-rudal tersebut dapat dijual ke Rusia, mengingat dugaan penjualan rudal balistik jarak pendek baru-baru ini.

Kunjungan Kim ke pabrik senjata terjadi di tengah kecaman dari hampir 50 negara terhadap penguasaan dan penggunaan rudal balistik oleh Korea Utara terhadap Ukraina.

Shin juga menyatakan bahwa Korea Utara mungkin akan menguji rudal balistik berbahan bakar padat jarak menengah pada awal bulan ini dan meluncurkan rudal jarak jauh untuk meningkatkan ketegangan lebih lanjut menjelang pemilihan umum penting di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Pemilihan umum Korea Selatan dijadwalkan pada bulan April, sementara Amerika Serikat mengadakan pemilihan presiden pada bulan November.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x