Peningkatan Kasus DBD Disebabkan Perubahan Iklim Tahun 2024

- 22 April 2024, 20:53 WIB
Ilustrasi nyamuk.
Ilustrasi nyamuk. /Freepik/jcomp/

WARTA TIDORE - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, menyatakan bahwa pada tahun 2023, mereka berhasil menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 143 ribu menjadi 115 ribu, namun perubahan iklim pada tahun 2024 menyebabkan peningkatan kembali.

Imran menegaskan, sistem diagnosis Dengue perlu ditingkatkan agar dapat mengidentifikasi penyakit yang bersifat zoonosis serta yang disebabkan oleh lingkungan.

"Kita butuh deteksi, seperti yang Pak Menteri katakan, tentang rapid test, karena ini perlu didistribusikan di fasilitas kesehatan dasar kita, karena Dengue memiliki konsekuensi yang parah jika terlambat ditangani," ungkapnya dalam Arbovirus Summit yang disiarkan di kanal YouTube Kemenkes RI di Jakartapada Senin, 22 April 2024.

Dia juga mencatat, setelah COVID-19, gejala-gejala Dengue tidak lagi klasik, sehingga perlu diwaspadai. Menurutnya, sekitar 50 persen kasus Dengue tidak menunjukkan gejala.

Oleh karena itu, dia menegaskan perlunya sistem yang sensitif untuk mendeteksi penyakit tersebut, yang dapat mengidentifikasi baik yang ditularkan melalui binatang maupun yang disebabkan oleh lingkungan, termasuk yang terpengaruh oleh perubahan iklim.

"Perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kasus, tetapi juga membebani sistem kesehatan. Sebagai contoh, kekeringan," katanya.

Ketika desa mengalami kekeringan, katanya, penduduk akan bermigrasi ke kota. Hal ini akan meningkatkan kepadatan populasi di kota dan berpotensi meningkatkan kasus penyakit.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa penyakit-penyakit arbovirus merupakan ancaman bagi kesehatan dan perekonomian secara global.

Tedros mengatakan bahwa cakupan geografis arbovirus semakin luas karena adanya urbanisasi, perubahan iklim, serta peningkatan populasi nyamuk yang sangat cepat.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x