Kadis Kesehatan Kota Tidore Kepulauan: Produk Olahan Pangan Lokal Bakal Jadi Makanan Tambahan di Posyandu

- 30 Mei 2023, 18:52 WIB
Abd Majid Do M Nur, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan
Abd Majid Do M Nur, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan /Iswan Dukomalamo/WartaTidore.com

WARTA TIDORE - Upaya pencegahan dan penanganan stunting di kota Tidore Kepulauan terus dilakukan, salah satunya dengan kolaborasi stakeholders, di mana pemerintah Kota Tidore bersama TNI-POLRI melakukan penyatuan persepsi gelar apel akbar stunting. Dalam kegiatan tersebut beragam makanan olahan bahan dasar pangan lokal disajikan.

Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan menampilkan produk makanan olahan yang terbuat dari bahan pangan lokal. Delapan kelompok Puskemas binaan di Kota Tidore turut serta dalam acara tersebut.

Baca Juga: Gelar Apel Akbar Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemerintah, Polresta dan Kodim 1505 Tidore Teken MoU

Abd Majid Do M Nur, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Tidore Kepulauan mengatakan, produk makanan olahan ini termasuk naget, sayur, bubur, dan puding, semuanya terbuat dari bahan dasar pangan lokal yang tersedia di sekitar kita.

Contohnya, Puskesmas Tosa menggunakan daun kelor untuk membuat puding, sedangkan Puskesmas Ome menggunakan campuran pisang, ikan, dan daun kelor untuk membuat naget.

Baca Juga: Penandatanganan MoU Pemerintah Daerah, Polresta dan Kodim 1505 Tidore, Ini Harapan Wawali

"Bahan-bahan sederhana ini memiliki kandungan gizi yang tinggi, dengan terus mengonsumsinya, diharapkan dapat meningkatkan status gizi ibu-ibu dan anak-anak yang mengalami stunting," kata Abd Majid Do M Nur.

"Kami berharap, bayi yang terkategori sebagai stunting minimal dapat memperbaiki status gizinya," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, dalam acara tersebut, dinas kesehatan menampilkan berending atau tagline mereka yang disebut "Si Agen Stunting".

Baca Juga: Pemerintah Kota Tidore: Gunakan Rupiah dalam Transaksi, Menjaga Stabilitas Nilai Tukar

"Kami memilih Si Agen Stunting karena kami menganggap semua orang yang terlibat dalam upaya penurunan stunting di Kota Tidore dapat disebut sebagai agen, baik itu pemerintah maupun teman-teman media," jelasnya.

Tagline tersebut juga menampilkan strategi percepatan penurunan stunting dengan melibatkan peran kewirausahaan UMKM dan digitalisasi dalam mempromosikan produk lokal bernilai gizi tinggi dan terjangkau di Kota Tidore Kepulauan.

Selain itu, Abd Majid Do M Nur juga menyatakan, produk olahan pangan lokal ini akan menjadi makanan tambahan yang diberikan kepada masyarakat di posyandu.

"Saya berharap bahwa dengan adanya olahan pangan lokal ini, kebutuhan gizi anak-anak balita dapat terpenuhi, dan pada tahun 2024, kota Tidore dapat bebas dari stunting," tambahnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x