BKSDA Aceh: Gajah Sumatera Jantan Ditemukan Mati di Wilayah Limeng Desa Aki Neungoh

- 25 Februari 2024, 14:04 WIB
Tim dokter dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan nekropsi terhadap gajah Sumatra yang ditemukan mati di kawasan transmigrasi, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Tim dokter dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) melakukan nekropsi terhadap gajah Sumatra yang ditemukan mati di kawasan transmigrasi, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. /BKSD Aceh/

WARTA TIDORE - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melaporkan bahwa satu ekor Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatramus) ditemukan mati akibat tersengat listrik di Kabupaten Pidie Jaya.

Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza pada Sabtu, 24 Februari 2024 menyatakan, gajah jantan tersebut ditemukan mati di wilayah Panton Limeng, Desa Aki Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, pada Selasa, 20 Februari 2024.

Lokasi kematian gajah berada di areal penggunaan lain (APL), dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa gajah mati karena tersengat listrik.

Setelah memastikan informasi tersebut, tim BKSDA berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan mengirimkan tim dokter hewan untuk memastikan penyebab kematian gajah liar tersebut.

Hasil pemeriksaan di sekitar lokasi kematian menunjukkan adanya pagar listrik yang mengelilingi kebun masyarakat, dugaan menjadi penyebab kematian gajah.

Tim dokter hewan melaporkan bahwa kondisi bangkai gajah sudah mengalami pembusukan organ, dengan usia diperkirakan 13 tahun.

Terdapat kawat setrum yang terlilit pada kaki kanan depan dan sebagian terlilit di tubuh gajah. Gading gajah memiliki panjang 77 hingga 78 meter dengan diameter 17 hingga 27 sentimeter.

Hasil nekropsi secara kasat mata menunjukkan kematian gajah akibat tersengat listrik. Organ tubuh seperti limpa, paru, dan ginjal sudah mengalami pembusukan, sehingga tidak dapat diperiksa di laboratorium.

BKSDA Aceh terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti kematian gajah Sumatra, yang termasuk dalam spesies yang terancam kritis menurut The IUCN Red List of Threatened Species.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah