Peneliti: Konsumsi Kentang Goreng Dapat Berkontribusi Terhadap Gangguan Kesehatan Mental

27 April 2023, 01:10 WIB
Ilustrasi: Peneliti katakan, konsumsi kentang goreng dapat berkontribusi terhadap gangguan kesehatan mental /YouTube Resep Abi

WARTA TIDORE - Sebuah tim peneliti dari Hangzhou, China telah menemukan bahwa konsumsi makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, dapat berkontribusi terhadap gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Dalam laporan Medical Daily pada hari Selasa, 25 April 2023, para peneliti melakukan studi berbasis populasi dengan 140.728 orang untuk mengidentifikasi korelasi antara konsumsi gorengan dan risiko berkembangnya masalah kesehatan mental.

Baca Juga: Studi Baru, Buah Cranberry Efektif Kurangi Infektif Saluran Kemih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seringnya mengonsumsi makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, dikaitkan dengan risiko kecemasan yang 12 persen lebih tinggi dan risiko depresi yang 7 persen lebih tinggi.

Para ilmuwan meyakini bahwa akrilamida, bahan kimia yang terbentuk selama proses penggorengan, adalah penyebab utama.

Baca Juga: Seminar Kesehatan di Kota Tidore Kepulauan, Kenali Preeklampsia pada Ibu Hamil

Mereka menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap akrilamida dapat menyebabkan kecemasan dan perilaku seperti depresi.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan juga mengevaluasi perilaku ikan zebra yang terpapar akrilamida.

Baca Juga: Dokter Junita Indarti: Cegah Kanker Mulut Rahim dan Kanker Serviks, Vaksin HPV Sangat Penting

Mereka menemukan bahwa ikan zebra yang terpapar akrilamida dalam jangka panjang memilih untuk tinggal di zona gelap di dalam tangki, menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Setelah terpapar bahan kimia tersebut, ikan zebra, yang biasanya hidup dalam kelompok dengan spesiesnya, menunjukkan kemampuan bersosialisasi yang berkurang karena berenang tidak berdekatan dengan ikan zebra lainnya.

Baca Juga: Dokter Siska: Sakit Gigi Dapat Menyebabkan Peradangan Otak dan Jantung

Para peneliti menyatakan bahwa hasil penelitian ini membuka jalan untuk mengurangi konsumsi gorengan demi kesehatan mental yang lebih baik dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Namun, mereka juga menekankan bahwa temuan tersebut tidak berarti masyarakat harus panik terhadap efek negatif gorengan.

Beberapa ahli juga menyarankan kemungkinan penyebab terbalik. Mereka berpendapat bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat membuat orang mengubah pola makan mereka dan mungkin beralih ke makanan yang menenangkan sebagai cara pengobatan sendiri.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler