Network
WARTA TIDORE - Dokter gigi drg. Ary Agustanti, M.Kes, menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi dan kebiasaan yang dapat menyebabkan timbulnya bau mulut saat berpuasa, salah satunya adalah kurangnya minum air mineral yang menyebabkan mulut menjadi kering dan lebih asam.
"Karena itu, saat berpuasa sangat penting untuk menjaga hidrasi dengan cukup minum saat sahur dan berbuka puasa," pungkas dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut di Jakarta, pada hari Selasa, 19 Maret 2024.
Baca Juga: Dokter FKUI Bagikan Tips Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Puasa Ramadhan
Selain itu, pembersihan gigi yang tidak optimal juga dapat menyebabkan bau mulut, kata Ary. Hal ini disebabkan oleh plak atau karang gigi yang terbentuk dari sisa makanan yang menumpuk dan kemudian berkembang menjadi bakteri penyebab bau mulut.
Bau mulut yang tidak sedap dapat diperparah oleh adanya infeksi yang tidak diobati, termasuk gigi berlubang yang dibiarkan dengan sisa makanan yang menempel di celah gigi dalam waktu yang cukup lama.
Kondisi mulut yang kering dan adanya karang gigi juga dapat memperburuk radang gusi. Selain itu, gigi yang sudah berlubang dapat semakin memburuk karena kekeringan dan keasaman dalam mulut.
Dokter gigi spesialis prostodonsia drg. Inge Paramitha, Sp.Pros menambahkan, kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan bau mulut karena asap rokok dapat menyebabkan mulut menjadi kering dan lebih asam. Selain itu, rokok mengandung nikotin dan tar yang dapat memicu pembentukan karang gigi.
"Ini tidak baik bagi kesehatan mulut karena asap rokok yang dihirup dapat menyebabkan mulut menjadi kering dan asam. Selain itu, nikotin dan tar dalam rokok dapat menempel pada gigi," kata Inge.
Segala jenis makanan, terutama yang memiliki aroma tajam, memiliki potensi untuk menyebabkan bau mulut. Namun, menurut Inge, hal ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut selama berpuasa.
