WARTA TIDORE - Beberapa waduk di Catalonia yang mengelilingi Barcelona Spanyol airnya sangat rendah, sehingga konstruksi lama seperti jembatan dan menara lonceng gereja muncul kembali.
Spanyol berada dalam cengkeraman kekeringan jangka panjang setelah 36 bulan curah hujan di bawah rata-rata.
Dengan beberapa bagian sangat kering, sehingga para pejabat telah meminta untuk menghentikan penggunaan air.
Baca Juga: Selandia Baru Bakal Larang Penggunaan TikTok pada Dinas Parlemen, Ini Alasannya
"Ahli meteorologi memperingatkan hal yang lebih buruk terjadi akan datang," dikutip dari Reuters pada Sabtu, 18 Maret 2023.
Cuaca akan lebih kering dan lebih panas dari biasanya pada musim semi ini di sepanjang Pantai Mediterania timur laut yang mencakup Catalonia.
"Cuaca kering akan meningkatkan risiko kebakaran hutan," kata badan meteorologi Spanyol AEMET.
Baca Juga: Turis Asing Bakal Bebas Berkunjung ke Cina
"Ini adalah area yang dapat kami gambarkan sebagai tanah tak bertuan karena tidak terpengaruh oleh badai yang datang dari Atlantik dan Mediterania," tutur juru bicara AEMET Ruben del Campo.
"Gelombang panas di wilayah geografis planet ini lebih sering terjadi, meningkat lebih sering daripada di wilayah lain," pungkasnya.
Kekeringan Spanyol secara nasional yang diukur selama 12 bulan tidak lebih buruk daripada tahun 2017, 2012, dan 2005.
Baca Juga: Film Keluarga Cemara Ditampilkan di Damaskus
Tetapi tingkat air rata-rata di waduk Catalonia hanya 27%, sedikit di atas tingkat di beberapa bagian wilayah selatan Andalucia.
Setelah 25 bulan tanpa hujan yang signifikan, Catalonia awal bulan ini meminta sebagian besar dari tujuh juta penduduknya, untuk mengurangi penggunaan air sebesar 8% di rumah, 15% di industri, dan 40% di pertanian.
Di Waduk Sau, 100 km (62 mil) utara Barcelona, hanya terisi 10%.***