Retorika Nuklir, NATO Kritik Presiden Rusia Vladimir Putin

27 Maret 2023, 02:48 WIB
Ilustrasi: Retorika Nuklir Presiden Rusia, Vladimir Putin Dikritik NATO /Reuters/Yves Herman/

WARTA TIDORE - NATO mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin karena retorika nuklir yang dinilai berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Dikutip dari Reuter pada Minggu, 26 Maret 2023, kritik NATO sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia berencana menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.

 

Vladimir Putin menyamakan langkah pada hari Sabtu dengan AS yang menempatkan senjatanya di Eropa.

Sambil menegaskan bahwa Rusia tidak akan melanggar janji non-proliferasi nuklirnya.

Baca Juga: Penggalian Mesir Kuno Temukan Ribuan Mumi Kepala Domba Jantan di Abydos

Meski tidak terduga, rencana tersebut merupakan salah satu sinyal nuklir Rusia yang paling jelas sejak awal invasinya ke Ukraina 13 bulan lalu, dan Ukraina menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB sebagai tanggapan.

Sementara Washington, negara adidaya nuklir lainnya di dunia, mengecilkan kekhawatiran tentang pengumuman Vladimir Putin.

NATO mengatakan janji non-proliferasi presiden Rusia dan uraiannya tentang penyebaran senjata AS di luar negeri jauh dari sasaran.

Baca Juga: Gempa Bumi di Afganistan 6,5 Tewaskan 13 Warga

"Referensi Rusia untuk pembagian nuklir NATO benar-benar menyesatkan. Sekutu NATO bertindak dengan penuh rasa hormat terhadap komitmen internasional mereka," kata juru bicara NATO Oana Lungescu.

“Rusia secara konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya,” kata Lungescu.

Penasihat keamanan utama untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Oleksiy Danilov, mengatakan rencana Rusia juga akan mengguncang Belarusia, yang menurutnya telah "disandera" oleh Moskow.

Baca Juga: Kekeringan Melanda Spanyol, Air Surut di Beberapa Waduk Hingga Menara Gereja Muncul

Para ahli mengatakan langkah Rusia itu penting karena sampai sekarang bangga bahwa tidak seperti Amerika Serikat, Rusia tidak menyebarkan senjata nuklir di luar perbatasannya. Ini mungkin pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an hal itu dilakukan.

Mykhailo Podolyak, penasihat senior Zelenskiy lainnya, pada hari Minggu mencemooh rencana Putin di Twitter.

"Dia mengakui bahwa dia takut kalah & yang bisa dia lakukan hanyalah menakuti taktik," tulis Podolyak.

Baca Juga: Selandia Baru Bakal Larang Penggunaan TikTok pada Dinas Parlemen, Ini Alasannya

Washington tampaknya tidak melihat adanya perubahan dalam potensi Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina, dan Washington serta NATO mengatakan bahwa berita tersebut tidak akan mempengaruhi posisi nuklir mereka sendiri.

“Kami belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia yang akan mengarahkan kami untuk menyesuaikan diri kami sendiri,” tulis juru bicara NATO Lungescu.

Baca Juga: Turis Asing Bakal Bebas Berkunjung ke Cina

Senjata nuklir taktis mengacu pada yang digunakan untuk keuntungan tertentu di medan perang daripada yang memiliki kapasitas untuk melenyapkan kota.

Tidak jelas berapa banyak senjata semacam itu yang dimiliki Rusia, mengingat wilayah itu masih diselimuti kerahasiaan perang dingin.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler