Kerusuhan Mematikan di Senegal, Pemerintah Putuskan Akses Layanan Internet Seluler

- 5 Juni 2023, 11:55 WIB
Seorang anggota polisi anti huru hara memegang senjatanya ketika orang-orang berjalan selama bentrokan dengan pendukung pemimpin oposisi Senegal Ousmane Sonko setelah Sonko dijatuhi hukuman penjara, di Dakar, Senegal, 3 Juni 2023.
Seorang anggota polisi anti huru hara memegang senjatanya ketika orang-orang berjalan selama bentrokan dengan pendukung pemimpin oposisi Senegal Ousmane Sonko setelah Sonko dijatuhi hukuman penjara, di Dakar, Senegal, 3 Juni 2023. /Zohra Bensemra/REUTERS

Pemicu kerusuhan itu adalah hukuman dua tahun penjara kepada pemimpin oposisi populer Ousmane Sonko pada Kamis, yang dapat mencegahnya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Februari.

Para pengunjuk rasa juga marah atas penolakan Presiden Macky Sall untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Senegal memiliki batas presiden dua periode.

Baca Juga: Turki Berencana Kirim Pasukan Komando ke Kosovo

Pemotongan internet untuk meredam perbedaan pendapat umum terjadi di Afrika dan dimulai pada Musim Semi Arab 2011 ketika para penguasa di Mesir, Tunisia, dan Libya berusaha untuk mengontrol penyebaran informasi. Sejak saat itu Gabon, Gambia, Republik Demokratik Kongo, dan lainnya telah melakukan hal yang sama pada saat terjadi ketidakstabilan.

Kelompok hak asasi mengatakan langkah itu melanggar kebebasan berbicara. Itu juga dapat merusak ekonomi yang sudah rapuh.

"Pembatasan ini merupakan tindakan sewenang-wenang yang bertentangan dengan hukum internasional dan tidak dapat dibenarkan oleh keharusan keamanan," kata Amnesty International dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat selama gelombang pertama pemadaman listrik di Senegal.***

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x