Kabupaten Tuban Jawa Timur Berpotensi Jadi Pusat Produksi Jagung Nasional

- 19 Maret 2024, 20:28 WIB
Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan), menghadiri acara panen raya jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2024.
Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan), menghadiri acara panen raya jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2024. /ANTARA/Humas Kementan/

WARTA TIDORE - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyatakan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berpotensi menjadi pusat produksi jagung nasional setelah berhasil melakukan panen besar-besaran di lahan seluas 517 hektar.

"Dalam acara panen besar-besaran jagung ini, saya mewakili Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman), dan ini luar biasa, Tuban tidak hanya menjadi sentra jagung di Jawa Timur, tetapi juga di tingkat nasional," kata Suwandi setelah panen besar-besaran jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tubanpada Selasa, 19 Maret 2024.

Suwandi menjelaskan, Kabupaten Tuban telah berhasil panen besar-besaran jagung di lahan seluas 517 hektar dengan perkiraan hasil panen mencapai 7 ton per hektar.

Dia menyatakan, Kementan terus mendorong peningkatan produksi jagung nasional dengan mengawal dari persiapan penanaman hingga panen dengan strategi yang lebih inovatif dari tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Suwandi mengungkapkan, perkiraan panen besar-besaran jagung secara nasional pada bulan Maret 2024 mencapai 2,29 juta ton. Kemudian, panen besar-besaran ini akan berlanjut pada bulan April dengan perkiraan panen mencapai 1,76 juta ton jagung.

"Secara nasional, pada bulan Maret ini, sekitar 2,29 juta ton jagung dengan kadar air 15 persen telah dipanen, dan kemudian pada bulan April, perkiraan panen besar-besaran masih berlanjut sekitar 1,76 juta ton, sehingga total mencapai 4 juta ton untuk Maret dan April, menurut Kerangka Sampel Area BPS," jelasnya.

Suwandi menyampaikan, penanaman jagung tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan awal tahun 2023. Dia berharap panen besar-besaran ini dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan jagung bagi masyarakat.

"Kami hadir bersama petani untuk stabilisasi harga, dan kondisi penanaman jagung dalam empat bulan pertama ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Januari, Februari, Maret 2023," katanya.

Dia juga menyampaikan kebijakan yang disepakati oleh semua pihak, yaitu kebijakan fleksibilitas harga jagung. Kebijakan ini dibuat untuk meningkatkan penyerapan hasil panen jagung sehingga harga jagung tidak jatuh di tingkat petani.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x