Network
WARTA TIDORE - Wudhu merupakan syarat sah untuk menjalankan ibadah salat. Proses wudhu melibatkan pembasuhan anggota tubuh tertentu, yaitu wajah, kedua tangan hingga siku, kepala, dan kedua kaki hingga mata kaki. Namun, bagaimana melakukan wudhu jika seseorang memiliki anggota tubuh yang diamputasi?
Dikutip dari laman kemenag.go.id pada Rabu, 11 Oktober 2023, para ulama mengajarkan bahwa cara wudhu bagi seseorang dengan anggota tubuh yang diamputasi sama seperti wudhu biasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Jika anggota tubuh yang diamputasi masih memiliki sisa, maka sisa tersebut harus dibasuh.
- Jika anggota tubuh yang diamputasi sudah tidak ada sama sekali, maka tidak ada kewajiban untuk membasuhnya.
Ini sesuai dengan penjelasan Syekh Muhammad bin Khatib asy Syirbini dalam kitab "Mughni al Muhtaj ila Ma’rifati Alfadi Minhaj".
Jika anggota wudhu seperti tangan terpotong sebagian tetapi tidak sampai siku, maka bagian yang tersisa wajib dibasuh. Jika terpotong sampai kedua siku, bagian siku yang menonjol tetap harus dibasuh.
Sementara Ibnu Hajar dalam kitab "Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj" menjelaskan menurut mazhab Syafi'i bahwa jika anggota tubuh terpotong sebagian, maka bagian yang tersisa wajib dibasuh.
Jika terpotong sampai kedua siku, maka bagian siku yang menonjol tetap harus dibasuh, dan jika yang terpotong lebih tinggi dari siku, maka dianjurkan (disunnahkan) membasuhnya.
Dengan demikian, cara wudhu untuk orang yang memiliki anggota tubuh yang diamputasi tergantung pada tingkat amputasi dan apakah masih ada bagian yang tersisa untuk dibasuh. Jika masih ada bagian yang tersisa, itu harus dibasuh sesuai dengan tuntutan syariat.***
