Network
WARTA TIDORE - Aparat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan sedang mendalami kasus penyelundupan 142 ton batubara di wilayah hukumnya setelah berhasil menangkap 6 pelaku terkait.
Kasubdit Krimsus Polda Sumsel, AKBP Bagus Suryo Wibowo, menyampaikan dalam konferensi pers di Palembang pada hari Senin, 18 Maret 2024, ke enam pelaku tersebut adalah sopir yang mengangkut batubara yang diselundupkan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, menuju ke Jakarta.
Keenam pelaku ditangkap pada tanggal yang berbeda, yakni tanggal 9, 17, dan 18 Maret 2024, dengan total batubara yang diangkut mencapai 142 ton.
"Saat ini, kami terus mendalami kasus ini dan menyelidiki peran serta para pelaku, apakah ada keterlibatan orang lain, bahkan kami akan melacak hingga ke sumber tambang batubara," katanya.
Ia menjelaskan, penangkapan dimulai ketika tim melakukan penyelidikan terhadap mobil yang sering membawa batubara di wilayah OKU.
Pada tanggal 9 Maret 2024, anggota berhasil mengamankan total 40 ton batubara dari dua truk Fuso dengan nomor polisi BE 9614 CF yang dikendarai oleh tersangka AR, dan truk dengan nomor polisi BE 9302 BN yang dikendarai oleh YS.
Pada tanggal 17 Maret 2024, tim berhasil mengamankan 82 ton batubara dari tiga truk dengan nomor polisi B 9604 BYU yang dikemudikan oleh RS, kemudian truk dengan nomor polisi B 9267 BIT, dan truk dengan nomor polisi BE 8531 OU.
Keesokan harinya, pada tanggal 18 Maret, polisi berhasil mengamankan satu sopir beserta kendaraannya, yang menggunakan truk dengan nomor polisi BG 8191 MX, membawa 20 ton batubara.
Bagus menambahkan, berdasarkan pengakuan salah satu sopir, RS, batubara tersebut diperoleh dari bongkar muat truk Colt Diesel di wilayah Tanjung Agung, Muara Enim.
