Setelah Insiden Pembakaran Al Quran, Denmark Kuatkan Pengawasan Tingkatkan Keamanan

- 5 Agustus 2023, 02:00 WIB
Orang-orang berdemonstrasi menentang penodaan Alquran di Denmark, di Sanaa, Yaman 24 Juli 2023.
Orang-orang berdemonstrasi menentang penodaan Alquran di Denmark, di Sanaa, Yaman 24 Juli 2023. /REUTERS/Khaled Abdullah/

Pemerintah Denmark dan Swedia telah mengutuk tindakan pembakaran tersebut dan sedang mempertimbangkan undang-undang baru untuk mencegahnya.

Namun, beberapa kritikus dalam negeri berpendapat bahwa langkah semacam itu dapat merusak kebebasan berbicara yang dijamin oleh konstitusi mereka.

Pengawasan perbatasan yang lebih ketat di Denmark awalnya akan diberlakukan hingga tanggal 10 Agustus.

Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard menyatakan, pembakaran Al Quran baru-baru ini, sebagaimana diindikasikan oleh polisi keamanan, telah mempengaruhi situasi keamanan saat ini.

Keputusan untuk mengintensifkan pengawasan perbatasan ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh Swedia.

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menyatakan pada Kamis malam bahwa teks-teks agama tidak boleh dibakar.

"Saya rasa akan salah jika ada yang berdiri dan membakar Alkitab. Saya juga tidak berpikir kita harus membakar Taurat untuk orang-orang Yahudi," katanya.

Bagi umat Muslim, Alquran dianggap sebagai firman langsung dari Tuhan, dan penodaan terhadap kitab suci ini, baik yang sebenarnya maupun diduga, sering kali memicu protes di seluruh dunia Muslim.***

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x