Agresi Israel, 35 Ribu Warga Palestina Berlindung di Rumah Sakit Terbesar di Jalur Gaza

- 15 Oktober 2023, 13:20 WIB
Penduduk di Kota Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza, aktif membantu dalam upaya penyelamatan korban-korban akibat serangan udara Israel pada Kamis, 12 Oktober 2013.
Penduduk di Kota Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza, aktif membantu dalam upaya penyelamatan korban-korban akibat serangan udara Israel pada Kamis, 12 Oktober 2013. /ANTARA/Khaled Omar/Xinhua/tm/

WARTA TIDORE - Ribuan warga Palestina telah mencari perlindungan di Rumah Sakit Al-Shifa, yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, menghindari serangan udara Israel yang tengah berlangsung.

Direktur Rumah Sakit Mohamed Abu Slima, mengungkapkan situasinya melalui Facebook, pada Sabtu, 14 Oktober 2023 menyebutkan, sekitar 35.000 warga Gaza telah mencari perlindungan di rumah sakit sebagai respons terhadap agresi Israel.

Banyak keluarga juga mendirikan tenda di sekitar rumah sakit. Seruan oleh militer Israel pada Jumat meminta 1,1 juta penduduk di utara Gaza untuk mengungsi ke selatan Jalur Gaza, dan hal ini menyebabkan ribuan orang mencari perlindungan di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 70 warga Palestina telah tewas dan 200 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel terhadap iring-iringan truk pembawa warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza utara ke selatan.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, memperingatkan tentang konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan akibat perintah pengungsian wilayah utara Gaza bagi warga Palestina.

Pasukan Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.

Konflik ini dimulai saat Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa pada akhir pekan lalu sebagai bentuk balasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan "Operasi Pedang Besi" menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Israel juga memutus pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi masyarakat yang sudah menderita akibat blokade Israel sejak 2007. Sejak perang Israel-Hamas pecah pada akhir pekan lalu, lebih dari 3.300 orang telah tewas, termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x