WARTA TIDORE - Konvoi bantuan kemanusiaan pertama yang dikirim ke Jalur Gaza yang terkepung sejak pecahnya perang di sana mulai bergerak melalui perbatasan Rafah dari Mesir pada Sabtu, 21 Oktober 2023, setelah berhari-hari perselisihan diplomatik mengenai kondisi pengiriman bantuan.
PBB mengatakan konvoi 20 truk tersebut termasuk pasokan penyelamat jiwa yang akan diterima oleh Bulan Sabit Merah Palestina. Kelompok Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan pengiriman tersebut termasuk obat-obatan dan makanan dalam jumlah terbatas.
Rafah merupakan jalur utama keluar masuk Jalur Gaza yang tidak dikuasai Israel, dan menjadi fokus upaya penyaluran bantuan kepada 2,3 juta penduduk Gaza.
Para pejabat PBB mengatakan setidaknya 100 truk setiap hari dibutuhkan di Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak, dan setiap pengiriman bantuan harus berkelanjutan dan dalam skala besar. Sebelum pecahnya konflik, rata-rata sekitar 450 truk bantuan tiba di sana setiap harinya.
"Situasi kemanusiaan di Gaza yang sudah genting telah mencapai tingkat bencana," kata kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan.
"Saya yakin pengiriman ini akan menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk menyediakan pasokan penting termasuk makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar," katanya.***