Situasi di Palestina, Forum Pemred PRMN Sebut Penjajah dan Keluarkan Pernyataan Sikap

- 4 November 2023, 19:35 WIB
Pernyataan sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina.
Pernyataan sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina. /Pikiran Rakyat Media Network/

WARTA TIDORE - Semakin bringas Israel dalam menjajah Palestina, serangan beruntun terus dilakukan, pada hari Selasa, 31 Oktober 2023 hingga Rabu,1 November 2023, kamp pengungsian tempat warga Palestina juga dibombardir. Menyikapi situasi tersebut, Forum Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Media Network tidak bisa lagi bersikap netral. Forum Pemred PRMN perlu menyatakan keberpihakannya terhadap Palestina.

Israel berdali menargetkan komendan Hamas di lokasi tersebut, namun target 1 orang menewaskan ratusan orang dan ratusan lainnya alami luka-luka.

Warga Palestina yang syahid hingga Jumat 3 November 2023 mencapai 9.061 orang. Dari jumlah itu, 40 persen korban tewas adalah anak-anak yaitu 3.195 orang.

Organisasi Save The Children mengatakan, jumlah korban melampaui jumlah anak yang terbunuh di zona konflik dunia setiap tahunnya, sejak 2019. Korban sebanyak itu terbunuh hanya dalam tiga pekan, sejak pertempuran Israel-Hamas meletus. Jumlahnya kemungkinan bertambah karena ada 1.000 lebih anak-anak yang dilaporkan hilang di Gaza.

Gencatan Senjata Jangan Lagi Ditunda

Jumlah anak-anak yang tewas di Gaza korban keganasan Israel lebih tinggi dari jumlah korban anak yang tewas akibat perang di 20 negara, dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan tiga laporan tahunan terakhir dari Sekretaris Jenderal PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata, ada 2.985 anak tewas di 24 negara pada 2022.

Pada 2021, jumlah anak yang tewas 2.515. Pada 2020, ada 2.674 anak-anak tewas dalam konflik bersenjata di 22 negara. Sementara pada 2019, ada 4.019 anak-anak terbunuh.

Direktur Save The Children, Jason Lee berkomentar, kekerasan selama tiga pekan telah memisahkan anak-anak dari keluarga dan menghancurkan kehidupan mereka dengan sangat cepat.

Gencatan senjata adalah keharusan. Untuk itu, sudah saatnya komunitas internasional mendahulukan kepentingan masyarakat dibanding politik. Hentikan perdebatan tak berarti saat kian banyak anak-anak terbunuh dan terluka.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x