Peneliti Bekam Jelaskan Beberapa Aspek Sebelum Melakukan Bekam

- 22 Maret 2024, 02:00 WIB
Ilustrasi bekam. Pengobatan tradisional ala Rasulullah
Ilustrasi bekam. Pengobatan tradisional ala Rasulullah /Pixabay.com/ 7thedenspa

WARTA TIDORE - Apakah ada efek samping setelah melakukan bekam? Meskipun bekam memiliki manfaat yang sangat baik, tetap perlu memperhatikan beberapa aspek.

Dilaporkan oleh kanal YouTube DRV CHANNEL pada Kamis, 21 Maret 2024, Peneliti Bekam dr. Agus Rahmadi menjelaskan aspek-aspek yang perlu diperhatikan, kita sebut saja sebagai kontraindikasi.

Ia menjelaskan bahwa secara umum, bekam tidak memiliki kontraindikasi mutlak, karena hal ini tergantung pada jumlah titik yang dipasang.

"Lalu bagaimana jika hanya sedikit titik? Mungkin tidak akan bermasalah," katanya.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Meski tidak mutlak, tetapi kontraindikasi ini harus diwaspadai.

Pertama, beberapa pasien dengan penyakit kulit seperti panu tidak boleh melakukan bekam.

Kedua, kulit yang mengalami keriput juga tidak diperbolehkan untuk bekam karena dapat memperlambat proses penyembuhan luka.

Ketiga, orang-orang dengan riwayat hipotensi (tekanan darah rendah) harus berhati-hati karena bekam dapat meningkatkan risiko pengeluaran cairan interstitial yang dapat menyebabkan peningkatan hipotensi.

Keempat, jika bekam dilakukan pada bagian yang terkena neuropati, akan meningkatkan risiko peningkatan lama penyembuhan dan dapat menyebabkan jaringan mati akibat infeksi atau kurangnya aliran darah (gangren).

Kelima, pasien yang mengonsumsi obat pencegah pendarahan dapat mengalami pendarahan yang berkepanjangan setelah proses bekam.

Dan keenam, orang-orang dengan kelainan darah seperti purpura trombositopenik idiopatik (ITP) dapat mengalami pendarahan yang berkepanjangan setelah bekam.

Jadi, beberapa hal perlu diperhatikan saat melakukan bekam. Bekam tidak boleh dilakukan sembarangan.

"Ikuti kontraindikasi dengan baik," pinta dr. Agus.

Dia menambahkan, juga penting untuk memperhatikan daerah yang akan dibekam, sebaiknya sesuai dengan titik-titik sunnah.

Hindari melakukan bekam di lubang-lubang seperti hidung atau mulut, di bagian pembuluh darah besar, atau di lipatan-lipatan kulit. Ada beberapa tempat yang sebaiknya dihindari untuk dibekam.

Apakah diperlukan rujukan medis sebelum melakukan bekam?

Sebelum melakukan bekam, perlu memperhatikan aspek medis seperti kontraindikasi, indikasi, atau risiko-risiko yang mungkin terjadi setelah bekam.

Tidak semua orang yang datang harus melakukan bekam, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

"Minimal periksa tekanan darah terlebih dahulu, karena tekanan darah rendah dapat meningkatkan risiko. Juga periksa riwayat penyakitnya terlebih dahulu, aspek medis juga penting untuk diperhatikan," tandasnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: YouTube/@drvchannel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x